Berkut ini, ada salah satu humor Gus Dur yang terjadi ketika mantan Presiden Suharto masih ada. Cerita ini saya dapatkan dari salah satu kumpulan cerita humor Gus Dur yang begitu banyak berserak. Saya punya lebih dari 5 buku kumpulan cerita humor Gus Dur.
Suatu hari di bulan Ramadhan, Gus Dur di undang oleh mantan presiden Suharto ke kediamannya di Cendana untuk berbuka puasa bersama. Waktu itu Gus Dur hadir dengan ditemani salah seorang kiai yang lain (Kiai Asrowi).
Setelah buka, kemudian shalat maghrib berjamaah. Setelah minum kopi, minum teh, dan makan, terjadilah dialog antara Suharto dan Gus Dur.
Soeharto : ” Gus Dur sampai malam di sini ?”
Gus Dur : ” Enggak pak ! Saya harus segera pergi ke tempat yang lain.”
Soeharto : ” Oh, iya ya ya….silaken. Tapi kiainya kan di tinggal disini, ya ?”
Gus Dur : ” Oh, Iya Pak ! Tapi harus ada penjelasan .”
Soeharto : ” Penjelasan apa ?”
Gus Dur : ” Shalat tarawihnya nanti itu “ngikutin ” NU lama atau NU baru ? “
Mendengar ucapan Gus Dur itu, Soeharto jadi bingung. Baru kali ini ia mendengar ada NU lama dan NU baru. Kemudian dia bertanya.
Soeharto : ” Lho, NU Lama dengan NU baru apa bedanya ? “
Gus Dur : ” Kalau NU lama, tarawih dan Witirnya itu 23 rakaat..”
Soeharto : ” Oh Iya..ya..ya..ya….gak apa-apa……”
Gus Dur sementara diam tak lagi berbicara. Sejurus kemudian Suoharto bertanya lagi
Soeharto : ” Lha, kalau NU baru bagaimana ?”
Gus Dur : ” Diskon 60 % !”
Hahahahahahahahahahahahahha………(Gus Dur, Suharto dan semua orang yang ada disekitarnya yang mendengar dialog itupun tertawa)
Gus Dur : ” Ya. Jadi shalat Tarawih dan Witirnya cuman tinggal 11 rakaah.”
Soeharto : ” Ya sudah, saya ikut NU baru saja, pinggang saya sakit.”
http://hiburan.kompasiana.com/humor/2012/07/28/humor-dialog-gus-dur-dengan-suharto-480651.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar